Minggu, 10 Januari 2010

ANALISIS SESAR

A. Dasar Analisis.
Macam keretakan berdasarkan gaya pembentuknya ada dua macam, yaitu "Irrotational Strain" (Pure Shear) dan "Rotational Strain (Simple Shear). "Pure Shear Disebabkan oleh tegasan tekanan atau tegasan tarikan, seperti model yang dikembangkan oleh Moody dan Hill.
Model Ini akhir-akhir ini dipertanyakan oleh banyak ahli, karena memuat anggapan yang terlalu sederhana tentang adanya tegasan utama berarah utara-selatan.
Pencantuman tingkat-tingkatan orde pembentukan struktur tidak mengan dung pengertian secara kronologis dalam arti pembentukan orde1, kemudian diikuti orde-orde selanjutnya (orde 2,3,dan selanjutnya). Melainkan suatu proses simultan.
Pengertian Orde disini hanya mengandung pengertian orde-orde berikutnya (2,3,dst) memiliki orientasi dan dimensi yang lebih kecil serta dibatasi oleh sesar-sesar orde yang lebih tinggi.
Sedangkan tegasan gerus (shear stress)akan menyebabkan rotational strain/simple shear seperti model dari Harding,1974; Sounder,Thomas et al,1973.
Pada prinsipnya sistem retakan asli (shear fracture dan tension fracture) terdapat dalam “pure shear”, dan shear fracture tersebut bila tergeser akan menimbulkan “shear stress” yang bersifat “couple”, yang berakibat pula terbentuknya “simple shear”.
Blok-blok yang dibatasi bidang gerus (shear plane) tersebut menimbulkan tegasan tekanan baru yang membentuk sudut 45º-75º (=µ) terhadap bidang gerus/sesar. Tegasan tekanan (compressive stress) inilah yang membentuk sistem “pure shear” baru yang mempunyai arah penyimpangan 15º-45º (=µ) terhadap tegasan tekanan terbesar pertama. Jadi pada hakekatnya “pure shear” akan membentuk “simple shear”, dan “simple shear” akan membentuk “pure shear “ yang lain, atau dapat dikatakan bahwa “pure shear I” akan menghasilkan “simple shear I” dan “pure shear II” akan menghasilkan “simple shear II” dan “pure shear III”, demikian seterusnya.
Konsekuensinya, melalui Subsidiary Stress atau pembentukan tegasan baru yang melewati proses pembentukan “pure shear” dan “simple shear” yang berulang-ulang tersebut, akan membentuk struktur baru yang juga mengikuti hukum kekandasan batuan yang sama. Jadi pengertian struktur penyerta (subsidiary stucture) pada prinsipnya adalah bentukan-bentukan struktur baru yang tersebut diatas, dibandingkan dengan stuktur utama yang telah terbentuk terdahulu.
Orientasi kekar terhadap sesarnya akan membentuk kisaran sudut yang tertentu besarnya, yaitu untuk gash fracture bervariasi antara 45º sampai 75º, sedangkan untuk lipatannya bervariasi antara 15º sampai 45º (Tjia,H.D,1971, “fault movement”, reorinted stress field and subsidiary structures, Tsukiji Shokan Publishing Co Ltd, Tokyo, p.49-70).
Sedangkan shear fracture biasanya berpasangan dan masing-masing membentuk sudut lebih kurang 30º terhadap gash fracture (prinsip kekandasan batuan).
B. Sesar dan Unsur Penyertanya
Yang dimaksud struktur penyertanya adalah struktur geologi yang terjadi akibat sesar.
Dalam menganalisa suatu sesar, sangat penting untuk mengetahui sampai pergeseran relatif sebenarnya (slip), sehingga dapat diketahui macam gerakannya yakni Strike Slip, Dip Slip, Oblique Slip.
1. Sesar dengan pergeseran strike slip dijumpai pada sesar-sesar dengan pergeseran sejajar jurus sesar, yaitu sesar mendatar, gesr kiri atau kanan.
2. Sesar dengan pergeseran Dip Slip dijumpai pada sesar-sesar dengan pergeseran sejajar Dip sesar, yaitu sesar normal, atau sesar naik.
3. Sesar dengan pergeseran Oblique Slip dijumpai pada sesar-sesar dengan pergeseran membentuk sudut miring baik terhadap jurus dan dip sesar, contoh penamaan sesar seperti Klasifikasi Rickard,1972.
Penentuan slip suatu sesar dapat dianalisis bedasarkan struktur penyertanya disekitar jalur sesar dengan menerapkan beberapa model yang ada, contoh dari bagian-bagian struktur penyerta sesar adalah:
 Bidang Sesar Dan Gores Garis (Slicken Slide)
Secara geometris bidang sesar adalah struktur bidang, kedudukannya diukur berdasarkan jurus dan besar kemiringannya.
Ciri pokok yang terdapat pada bidang sesar adalah gores garis yang secara geometris merupakan gores garis, sehingga kedudukannya ditentukan dari pengukuran plunge, bearing, dan rake-nya. Gores garis ini dapat terbentuk pada bidang kekar yang menyertainya, biasanya pada kekar gerusnya (shear fracture).
Disamping gores garis biasanya pada bidang sesar terdapat gejala-gejala struktur minor yang lain dan terdapat dipermukaan bidangsesar, semisalnya step gash dan step shear. Analisis-analisis struktur minor ini dapat digunakan untuk menentukan slipnya.

rekahan

teori pembentukan rekahan batuan.
teori ini menjelaskan tentang terjadinya kekandasan pada batuan bila mengalami tekanan (tension) terutama mengenai pembentukan rekahan.
pembentukan rekahan-rekahan gerus (shear fracture) dan hubungannya dengan besaran sudut yang dibentuk.
kekuatan batuan --> main control --> 1. friksi (butiran dan komposisi mineralnya)
2. kohesi (semennya)